Semua ini berawal dari suatu "keterpaksaan" yang kemudian berakhir dengan happy ending without regret (InsyaAllah).
Saat pertama masuk menjadi bagian dari keluarga ini rasanya ehm.. campur aduk. Kadang seneng, kadang sedih, kadang galau, kadang macem - macem lah pokoknya. Sebenernya tujuan murni ikut KMIK itu ya biar hidupku jadi seimbang antara kebutuhan jasmani dan rohani. Niatnya sih masuk KMIK biar di Jogja selain dapet ilmu sains juga bisa dapet ilmu agama. Dah itu aja nggak ada yang lain. Secara ya KMIK itu kelihatan orang - orangnya soleh - soleh gitu jadi siapa tau bisa ketularan solehnya hahaha.. tapi semua ini memang mungkin takdir yang sudah ditetapkan oleh - Nya. Dimulai sebagai staff departemen media dan opini dan diakhiri sebagai ex kepala departemen media dan opini.
Flashback 2 tahun yang lalu ...
Aku di masa itu masih menjadi staff MO yang lucu (lugu dan cupu) bersama dengan kawan - kawanku tiba - tiba dibawa ke tempat asing (bagiku saat itu) yang dikenal sebagai masjid Mardliyah :p untuk menyaksikan sebuah acara yang kemudian aku kenal sebagai pra-Mubes yakni pertanggungjawaban para pengurus harian KMIK ke ketua umum. Dengan muka bingung dan terheran - heran kemudian aku duduk dan menyaksikan sebuah perhelatan yang seru dan cukup menegangkan (sebenarnya biasa aja sih :p).Saking "lucu"nya sampai - sampai aku tidak kenal siapa kepala departemenku. (boro - boro kenal tau aja nggak) #parah
Yah namanya juga mahasiswa baru yang masih "lucu" akhirnya ngikut aja kemana arah "angin" ini akan membawa pergi. Dan ternyata pada 2 hari berikutnya arah angin ini membawaku untuk ikut bergabung bersama keluarga ini di Ruang 4 FKT UGM untuk menyaksikan suatu acara yang cukup menegangkan -The Real Mubes-
Masih dengan rupa - rupa mabing (mahasiswa bingung) aku dan saudariku Lya Lutfuntika berhasil mengikuti acara ini sampai selesai. Ketika itu aku dan saudariku itu ialah 2 2 nya representasi dari staff akhwat yang kelak akan menjadi kader dari angkatan kami.
Tongkat estafet dakwah dari kabinet Ecomuslim diberikan kepada penerusnya ... Kabinet Pioneer Peradaban
Satu tahun kemudian...
Waktu terus bergulir!! Kepala departemenku sudah berganti. Kali ini aku sudah tidak "lucu" lagi karena aku tahu dan kenal kepala departemenku. hehe.
Sebagai staff yang awalnya tidak terfokus di dalam lingkaran ini agak kaget juga ketika di akhir kepengurusan Pioneer Peradaban tiba - tiba aku dari seorang SC dipindah menjadi BP. Dan betapa "bodoh"nya (beruntung.red) aku saat itu mau - maunya dipindah jadi seorang badan pekerja (bakal pengurus.red) :p #piss
Bersama dengan "bakal pengurus" lainnya (diketuai Agung dengan sekretaris Rizmoon, bendahara Tazkiya dan anggota Ashar, Eka, Aku) inilah kali pertama aku membahas begitu banyak bab dan pasal (Tatib, AD/ART, GBHK. red) yang sebenarnya setiap tahun pasti akan dibahas di Musyawarah Besar KMIK. (Woh!! kini baru kusadari aku dijebak!!! tapi ga apa lah dijebak di jalan yang benar akan membawa lebih banyak keberkahan dibandingkan tersesat di jalan yang salah. hehe).
Di kala itu Pra-Mubes berlangsung sengit!! dilanjutkan dengan Mubes yang tidak kalah menegangkan!! sampai - sampai banyak yang jadi korban (banyak yang nangis dan darah tinggi a.k.a emosi) karena suasana saat itu yang benar - benar PANAS! (padahal gara - garanya juga sepele #menurutku -__-a)
Aku juga sampai sempat speechless tapi cuma sebentar kok :) Dan pergulatan seru itu berakhir pada LPJ DITOLAK. Banyak air mata yang menetes hingga suasana menjadi haru biru.
Tongkat estafet dakwah dari kabinet Pioneer Peradaban diberikan kepada penerusnya ... Kabinet Green Muslim
Beberapa waktu kemudian...
Dihadapkan pada dua pilihan yang tidak mudah membuatku menjadi kebingungan. Bimbang!!!
Disaat kebimbangan melanda tiba - tiba sebuah sms menyapa memberi berita 2 orang diluar sana ingin berbicara. Dengan kaget yang luar biasa aku menyapa mereka. Mereka memintaku untuk tetap di sini bersama mereka. Berat hati kemudian aku berbicara yang intinya kuputuskan untuk tetap tinggal tetapi dengan syarat. Mereka menyanggupinya. :)
Ya akhirnya aku memutuskan untuk menerima amanah yang berat ini. Meski masih setengah hati. Bersama dengan keluarga yang kelak diberi nama GMania mulai menyusun strategi untuk menjalankan amanah ini.
Green Muslim -menebar kesejukan Islam- dengan skuadnya yang dikenal sebagai GMania, di sini baru aku menyadari aku tidak sendiri. Ada Ashar sebagai Bos Besar, Nuri sebagai bu sekretaris yang tegas, Riani sebagai bendahara yang teliti, Rizmoon sebagai partner yang すごい, Bang Perbo sebagai bapak kaderisasi yang selalu bersemangat, Bos Ranger Tazkiya sebagai ibu kaderisasi dan jaringan yang luar biasa, Eka sebagai ibu kemuslimahan yang akhwat banget, Arif sebagai pelayan umat yang tenang, Ahmad sebagai pemimpin kaisar yang pandai, dan Nova sebagai kepala jaringan yang semoga selalu diberkahi Allah.
Lambat laun hati ini menjadi penuh dengan keyakinan. Berbekal dengan kapasitas yang pas - pasan dan kepahaman yang teramat sangat kurang tentang hal - hal yang seharusnya dimiliki oleh seorang kader aku mulai suatu proses (langkah menuju ke arah yang lebih baik). Bersama dengan seorang rekan kerja berinisial Rizmoon Nurul Zulkarnaen, kami mencoba membangun kerangka dari suatu sistem untuk keberlangsungan KMIK pada umumnya dan departemen media dan opini pada khususnya. Dengan semangat 45 (pada awalnya) berpikir optimis tentang segala yang akan terjadi di esok hari.
Namun kenyataanya memang praktek itu tidak semudah teori. Jalan ini tidak mulus ternyata. Ada begitu banyak batu sandungan yang tidak terduga di tengahnya. Sempat terpikir untuk berhenti saja dan mencari jalan lainnya tetapi Allah Maha Bijaksana. Di saat kejenuhan, kekecewaan, keputusasaan melanda Allah membukaan pintu hidayah-Nya. Dan pada akhirnya kini sampailah aku di ujung dari begitu panjanganya suatu perjalanan.
Kini...
Tinggal selangkah lagi skuad dakwah pasukan Green Muslim yang selama ini bergreliya akan kembali ke peradabannya dan akan digantikan dengan skuad baru yang akan melanjutkan perjuangan dakwah ini.
pra-Mubes telah berlangsung dengan segala dinamika yang terjadi di dalamnya. pertanda skuad baru akan tercipta dengan segera. Jadi, BERSIAPLAH kalian semua (temen - temen 2010 khususnya.red) untuk menerima tongkat estafet dakwah ini dan meneruskan perjuangan dari kami dan para pendahulu - pendahulu kami dengan sebaik - baiknya dan penuh kesungguhan.
Manusia memang tiada yang sempurna tapi tetaplah berusaha untuk menjadi sempurna karena dengan begitu akan selalu ada proses untuk berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Manusia memang tak pernah luput dari kesalahan tapi jadikanlah kesalahan itu sebagai pembelajaran dan janganlah seperti keledai yang selalu mengulangi kembali kesalahannya berkali - kali.
Sebaik - baik manusia ialah manusia yang dapat bermanfaat bagi orang lain.
Sampaikanlah kebaikan walau hanya satu ayat.
dan selalu berlomba - lombalah dalam kebaikan!!!
“Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Muhammad : 7)
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (Al Hajj : 40).
#keepspirit #keephamasah #がんばってください #Allahisalwaysbesideyou
:))
skuad lengkap Green Muslim 1 (Nuri, Tazkiya, Riani, Eka, Uma, Rizmoon, Ashar, Agung, Arif, Ahmad) |
skuad lengkap Green Muslim 2 (Nuri, Tazkiya, Riani, Eka, Uma, Rizmoon, Ashar, Agung, Arif, Ahmad) |
skuad lengkap Green Muslim 3 (Nuri, Tazkiya, Riani, Eka, Uma, Rizmoon, Ashar, Agung, Arif, Ahmad) |
Minggu, 25 Desember 2011
0.40 WIB
-mengenang masa lalu,
menanti detik - detik skuad Green Muslim kembali ke peradabannya-
Mashlahatul Umami (マシュミウマ)