oke bloggers.. akhirnya ujian midterm kelar juga.. #fiuh leganyaaaa :D apa lagi tadi dapet kejutan yang tidak terduga dan
kini saatnya melanjutkan cerita.
episode sebelumnya...
Tiada hari tanpa berkutat dengan paper.Revisi demi revisi
pun telah dijalani. Merasakan bekerja sendiri telah dilalui. Masih kurang apa lagi?
#lhoh hehe.. Kejutan tiba bersama dengan email yang menyatakan kita LOLOS
seleksi. :D + disertai dengan invitation letter (udah diposting di episode selanjutnya).
ini nih email yang bikin kejutan... |
ini email balasan pas kita confirm lagi itu email yang sebelumnya (diatas) beneran ato nggak.. |
Part II. Rempong Tanpa Prioritas Berujung ... (sedih atau
bahagia)
Dengan perasaan yang masih campur aduk bahagia, terharu, +
masih merasa tidak percaya perjuangan masih harus berlanjut ke tahap yang
selanjutnya. Sekarang apa lagi? paspor sudah ditangan, invitation letter sudah
ditangan, dan yuk mari berangkat!! :D #weits tunggu dulu (belum ada tiketnya,
soalnya masih dipesenin sama pihak sananya :p)
Buat berunjung di negara orang
apalagi negara yang cukup jauh kita butuh yang namanya VISA. Jadi visa itu semacam
surat ijin untuk masuk ke negara orang, nah kalo paspor itu ibaratnya seperti
KTP kita tapi kalo pas di luar negeri. Ceritanya pada saat itu tiket masih
dalam proses pemesanan. Sedikit curhat aja (padahal cerita ini isinya juga cuma curhat :p) rencananya pas aku
ditanya mau ke Rusia lewat mana aku milih rute ke utara yaitu lewat yang
namanya negara kecil tapi lagi booming di Indonesia, KOREA dengan maskapai Korean Air yang nanti pas transit di Incheon International Airport ganti pesawat Aerofolt buat ke Moscow, dengan muka pengen
ato kalo anak - anak jaman sekarang bilangnya #MUPENG dan berharap bisa ketemu sama
abang - abangku yang cakep macam Yesung, Siwon, Kibum di bandara Incheon. Tetapi
takdir berkata lain rupanya (Allah Maha Pengasih ya.. aku diselamatkan dari
mabuk asmara sama abang korea :p #astaghfirullahaladzim :o ) Pihak sono
(rusia.red) ngasih tiket Jakarta - Moscow PP tapi jalurnya ke barat via DUBAI
(hancurlah impianku berharap ketemu abang2ku :p #astaghfirulahaladzim nggak
boleh itu!!) hahahaha. Yah mau lewat mana aja boleh yang penting bisa jalan -
jalan keluar Indonesia, gratis pula. :D
Oke kembali ke topik pembahasan.
Untuk mengurus visa aku dan
teman seperjuanganku (My Partner In Crime :p) itu sepakat bertemu langsung di Kedubes Rusia pada tanggal
24 Agustus 2011. H-5 lebaran. Semua persyaratan untuk membuat visa pun sudah
dipersiapkan (paspor, invitation letter, rekening koran, foto, skck, dkk). Saatnya
berangkat!! ke jakarta ngurus visa :p Niatnya sih mau ngebolang di Jakarta tapi
ternyata proposal tidak diACC sama yang nggasih duit (orang tua.red). Mereka ngasih
alternatif buatku untuk menginap di rumah saudara di Bogor kebetulan cuma 2 jam
dari Jakarta Selatan tempat kedubes RUSIA berada (kalo nggak macet sih :D)
nanti buat urusan ke Jakarta nanti biar dianter aja. Yah mau gimana lagi udah
dikasih fasilitas ya dimanfaatkan. hehe :p
Tanggal 19 Agustus 2011 sore berangkat ke Bogor. Sampai Bogor tanggal 20 Agustus 2011. Ada waktu 3 hari untuk berlibur sebelum akhirnya bergelut dengan kemacetan Jakarta. :D cukup enjoy!!
Tanggal 19 Agustus 2011 sore berangkat ke Bogor. Sampai Bogor tanggal 20 Agustus 2011. Ada waktu 3 hari untuk berlibur sebelum akhirnya bergelut dengan kemacetan Jakarta. :D cukup enjoy!!
Tanggal 23 Agustus 2011 sore,
via sms
C : "Aku dah sampe Indonesia baru aja landing"
U : "yes.. oleh2 ya.. :D besok mau ketemu jam berapa?"
C : "gampang deh. jam 9 pagi aja gimana?"
U : "oke. ketemu di mana?"
C : "langsung ke kedubes aja biar nggak rempong (ribet.red)."
U : "oke"
Tanggal 24 Agustus 2011 pun tiba..
Pagi - pagi pukul 6.30 WIB aku sudah siap meluncur ke
Jakarta. Sepupuku ikut juga. :D rame deh mobilnya hahaha. Diantar oleh Mr.
Supir (lupa namanya :p ) kami sampai juga di suatu kompleks bangunan
yang bertembok tinggi berpagar duri di atasnya dan berpintu gerbang rapat
...Kedubes Rusia... di Jalan Rasuna Said Jakarta Selatan.
nampang di depan kedubes RUSIA .. tapi foto ini diambil pas ngambil visa sih bukan pas bikin visa :p |
Pukul 09.00 WIB.
via sms
U : "Cit, u di mana? ak dah nyampe kedubes nih."
***lama mbalesnya
C : "oh iya umm ak baru bangun bentar ya.. mbak putri juga kesiangan"
#gubrag
***tiitt** sunyi..
di dalam kedubes hanya ada pak satpam, aku, sepupu, ayahku,
dan beberapa bule RUSIA. Dalam hatiku bertanya "ini aku ntar ngomong pake bahasa
apa? Rusia? mana bisa.. Inggris? haduh mampus aja kalo ntar jadinya
roaming.." tiba - tiba keluarlah petugas mbak - mbak ibu - ibu gitu (ibu -
ibu tapi dandanannya mirip mbak - mbak :p ) orang tulen Indonesia.. #fiuh lega
rasanya :D
Dari pada nunggu si kawan satu itu lama akhirnya aku duluan
menyerahkan berkas - berkasnya. Pertama isi formulir yang sudah tersedia di Kedubes.
Setelah itu aku ingat oleh pihak Rusia diberi nomor Fax dr pihak Rusia yang
bisa membantu proses pembuatan visa. Tanpa ba bi bu be bo lagi aku tunjukkan
nomor itu bersama berkas - berkasku termasuk formulirnya.
U : "Bu saya mau buat visa ke Rusia."
B : "Iya. Ada keperluan apa?"
U : "Mau ke Rusia."
B : "Iya tau. mau ada acara apa?"
U : (dalam hatiku.. haduh bawel bener nih! #astaghfirullah :o) "Mau ada acara Internasional Junior Forest Contest"
B : !@#$%^&*)?? (nampaknya roaming)
sejurus kemudian aku tunjukkan nomor Fax dari pihak Rusia #tarraaaa...U : "Ini ada nomor yang pihak pengundang kirimkan untuk saya."
B : "nomor apa? telepon? fax? ato apa?"
U : (dalam hatiku "mana aku tau orang mereka nggak bilang ini nomor apa cuma suruh nunjukin pas bikin visa.") kurang tahu bu tapi mereka bilang suruh nunjukin ini pas bikin visa.
B : "Oh gitu. ya tunggu sebentar"
U : (batinku "dari tadi dong buu..")
***tiitt** sunyi..
dalam kedubes dingin banget mana orangnya sedikit jadi
tambah dingin deh tu ruangan. Si partner in crime (citra.red) juga nggak nongol
- nongol. Macam orang ilang deh itu aku. T__T sejurus kemudian terdengar bunyi
bel dari pintu kedubes. #jeng akhirnya muncul juga nih my partner in crime.
C : "hehe sorry - sorry. Tepar (kelelahan.red) aku. Mbak P juga kesiangan bangunnya."
U : "mana oleh - oleh dari Finland?"
C : "besok aja deh pas di Jogja. Sekarang ngapain?"
U : "duduk. :p tuh isi formulirnya terus kumpulin berkas - berkasmu ke Ibu yang nanti ada di situ." (ibunya lagi ngurusin berkasku ke dalam)
C : "oke."
kemudian dia mengambil formulir dan mengisinya. Setelah ibu
itu muncul dia lalu menyerahkan berkas - berkasnya. Eh ternyata gara - gara
nomor fax itu kita nggak usah ngumpulin berkas - berkas apapun cukup formulir
dan paspor aja. #gubrag (oke lah gapapa)
B : "Mbak mau proses visa yang ekspres ato reguler?"
U : "Bedanya apa bu?"
B : "Kalo yang ekspres sehari bisa jadi besok bisa diambil. tapi kalo reguler biasanya 1 minggu jadi tapi karena nabrak lebaran bisa diambilnya habis lebaran. Kalo yang visa reguler tarifnya $70 kalo yang ekspres $... (lupa pokoknya sampe juta rupiah)"
***tiitt** diskusi.. mau ambil yang mana?
akhirnya diputuskan untuk ambil paket yang reguler aja.
Lebih efisien biaya :p. Saatnya bayar ternyata kami baru tahu kalo mbayar
visanya harus saat itu juga dan pake duit DOLAR!!! dan aku sama sekali nggak
tau dan nggak punya uang DOLAR cuma rupiah di dompet. Akhirnya dengan segala
kerempongan yang ada si PIC (Partner In Crime) dan Mbak P segera bergerliya
mencari MONEY CHANGER. Eh tenyata usut punya usut money changer itu nggak punya
uang dolar yang kecil adanya hanya uang $100 an. Padahal kita cuma butuh $140.
Finally, dengan segala daya dan upaya bisa juga membayar visa itu. TERNYATA kita bisa tuker
uang di kedubes (meski harganya selisih sedikit). Padahal si PIC sudah mencari
- cari money changer terdekat eh ujung - ujungnya juga tuker di Kedubes. ckckckck.
Selesai juga proses yang cukup merempongkan itu. Saatnya
pulang ke Bogor dan bersiap untuk pulang kampung keesokan harinya.
#yeah pulang ke rumah juga akhirnya
Ada aja kejadian yang menggelikan yang muncul di saat - saat kerempoanganku itu. Salah satunya ketinggalan BIS tujuan Semarang gara - gara salah informasi. Alhasil aku dan sang Ayah berlari - lari dari parkiran mobil di terminal sampai ke tempat bisnya nongkrong yang notabene terminal itu penuh orang - orang yang mau mudik. #hosh hosh -_____-a . Sesampainya di Bis aku langsung tepar. Gimana nggak lagi puasa, panas - panas, lari - lari. Untung bisnya AC lumayan lah pelepas gerah .:D
Ada aja kejadian yang menggelikan yang muncul di saat - saat kerempoanganku itu. Salah satunya ketinggalan BIS tujuan Semarang gara - gara salah informasi. Alhasil aku dan sang Ayah berlari - lari dari parkiran mobil di terminal sampai ke tempat bisnya nongkrong yang notabene terminal itu penuh orang - orang yang mau mudik. #hosh hosh -_____-a . Sesampainya di Bis aku langsung tepar. Gimana nggak lagi puasa, panas - panas, lari - lari. Untung bisnya AC lumayan lah pelepas gerah .:D
*** pembukaan dari inti cerita selesai ***
(panjang amat ya
muqaddimahnya -___-a jadi inget LPJ yang belum kelar buat akhsan :p)
LEBARAN TIBA ..
disitu sanak saudara berkumpul jadi satu dan membicarakan
diriku yang akan pergi satu minggu menuju negara baru (cieehh..) #lebai #nggakpenting
H + 5 lebaran aku harus sudah kembali ke kota YOGYAKARTA
untuk menjalankan amanah sebagai panitia OSPEK. (#MasyaAllah kaya'nya baru aja
duduk di rumah terus langsung suruh pergi kembali ke peradaban mahasiswa.) Ya
bagaimana lagi namanya juga manusia kan nggak tahu gimana masa depannya. Kalo
tau bakalan lolos ke Rusia begini pasti nggak ndaftar panitia ospek deh. tapi
nasi sudah menjadi bubur...
**dan disinilah puncak kerempongan terjadi***
Ospek berlangsung selama 3 hari tanggal 8 - 10 September 2011. Padahal tanggal 11 September aku harus ke Jakarta karena harus ambil visa dan
tanggal 13 September 2011 pukul 00.30 WIB aku harus sudah terbang ke RUSIA. Itu artinya tanggal 12 September aku harus sudah ready di Jakarta. Sebenarnya bisa sih nggak rempong (ribet.red) tapi berhubung kami ini masih mahasiswa yang
belum berpenghasilan tentunya kami harus mencari dana - dana pendukung lain
untuk tetap survive di Rusia (uang saku.red) apalagi kami ikut kontes itu atas
nama Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada dari Negara Indonesia kan
kurang "etis" kalo kita pergi dengan tangan hampa. :p
Akhirnya ditengah kesibukan menjadi panitia ospek kami membuat proposal untuk mencari dana di Fakultas dan Universitas. Hanya 1 malam proposal siap terbang. Meski begitu tetap saja butuh tanda tangan dari petinggi fakultas. Yah alhasil kami mencuri - curi waktu di sela - sela OSPEK mencari tanda tangan sang petinggi (pak dekan, wadek.red). Dengan peraturan ospek yang cukup ketat kami cukup kepayahan juga mencari tanda tangan. Terutama aku sebagai seorang pemandu peserta OSPEK harus selalu stand by di TKP dan selalu siap sedia bila diperlukan. Apalagi jadwal yang padat ditambah harus mencari tanda tangan kami benar - benar kelimpungan. Begitu juga dengan si PIC yang sebagai sie.PDD (Publikasi Dekorasi dan Dokumentasi) yang harus siap sedia untuk mengabadikan momen yang katanya nih ya "lebih berharga dibandingkan emas" :p.
Akhirnya ditengah kesibukan menjadi panitia ospek kami membuat proposal untuk mencari dana di Fakultas dan Universitas. Hanya 1 malam proposal siap terbang. Meski begitu tetap saja butuh tanda tangan dari petinggi fakultas. Yah alhasil kami mencuri - curi waktu di sela - sela OSPEK mencari tanda tangan sang petinggi (pak dekan, wadek.red). Dengan peraturan ospek yang cukup ketat kami cukup kepayahan juga mencari tanda tangan. Terutama aku sebagai seorang pemandu peserta OSPEK harus selalu stand by di TKP dan selalu siap sedia bila diperlukan. Apalagi jadwal yang padat ditambah harus mencari tanda tangan kami benar - benar kelimpungan. Begitu juga dengan si PIC yang sebagai sie.PDD (Publikasi Dekorasi dan Dokumentasi) yang harus siap sedia untuk mengabadikan momen yang katanya nih ya "lebih berharga dibandingkan emas" :p.
Walau sudah diajari dan tau ilmu mengenai Fiqih prioritas
tetapi dalam aplikasinya susah juga apalagi buat orang ABABIL macam aku ini.
Dan pada akhirnya semua itu berujung dengan suatu KEREMPONGAN (keribetan.red).
Di tengah - tengah kerempongan itu ada suatu peristiwa yang cukup menggetarkan
hati (cieehh lebai..)
Ceritanya berawal dari Dosen pembimbing penelitian itu (dosen S) ingin memesan tiket pesawat Jakarta-Jogya untuk digunakan pas pulang dari Rusia ke Jogja. Nah Beliau itu tanya kapan pesawat dari Rusia itu sampai ke Jakarta biar bisa estimasi kira - kira jam berapa kita bisa cap cus dari Jakarta menuju ke Jogja. Beliau akhirnya sms aku dan si PIC. Tapi berhubung kami sedang benar - benar disibukkan dengan yang namanya OSPEK sms itu terabaikan. Kemudian si Dosen telpon aku yang saat itu baterai HPku lagi soak (ngedrop.red) jadinya belum sempat bicara HPku mati deh. Kemudian si dosen telpon si PIC awalnya nggak diangkat karena nggak tau kalo ada telepon terus akhirnya setelah beberapa kali telepon diangkatlah sama si PIC.
Ceritanya berawal dari Dosen pembimbing penelitian itu (dosen S) ingin memesan tiket pesawat Jakarta-Jogya untuk digunakan pas pulang dari Rusia ke Jogja. Nah Beliau itu tanya kapan pesawat dari Rusia itu sampai ke Jakarta biar bisa estimasi kira - kira jam berapa kita bisa cap cus dari Jakarta menuju ke Jogja. Beliau akhirnya sms aku dan si PIC. Tapi berhubung kami sedang benar - benar disibukkan dengan yang namanya OSPEK sms itu terabaikan. Kemudian si Dosen telpon aku yang saat itu baterai HPku lagi soak (ngedrop.red) jadinya belum sempat bicara HPku mati deh. Kemudian si dosen telpon si PIC awalnya nggak diangkat karena nggak tau kalo ada telepon terus akhirnya setelah beberapa kali telepon diangkatlah sama si PIC.
Dan #jederrrrrr dia kena MARAH. Si dosen S itu marah besar!! gara - gara kami yang nggak bisa manajemen waktu dengan baik... Kami yang sudah lemas gara - gara OSPEK jadi tambah lemas gara - gara kena marah. Padahal rencananya sore itu kami mau latihan presentasi buat penampilan pas di Rusia. Cemas, khawatir, deg degan itulah perasaan kami saat itu. Akhirnya selang beberapa waktu aku beranikan diri sms si Dosen (dengan HP pinjeman) #alhamdulillah dapet respon. Tapi sayangnya waktu itu kami masih menunggu antrian untuk masukin proposal di rektorat mumpung bisa mencuri - curi waktu di sela - sela ospek. Ya sudah dari pada kena marah lagi tanpa basa basi lagi kami tinggalkan antrian itu dan menuju ke tempat dosen S. Aku kira si Dosen sudah baik - baik saja ternyata perkiraanku salah :( kami berdua kena marah di situ bersama - sama. Akhirnya sebelum latihan presentasi itu kami udah diceramahin panjang lebar oleh si dosen. Mulai yang kami dibilang lelet lah, nggak bisa bagi waktu lah, nggak tahu prioritas lah dkk. Tapi emang kami yang salah ya jadinya kami minta maaf deh. :)) Proses latihan pun berjalan dengan lancar. Selain dengan dosen S kami latihan bersama kakak senior yaitu Mas F dan Mbak I. Mereka banyak memberi masukan - masukan yang membangun. (terima kasih semuanya :D)
#karena hidup itu seni memilih.. prioritas itu penting !!
manajemen waktu juga penting!! (#Alhamdulillah dapet pelajaran dari pengalaman)
rempong tanpa prioritas berujung suatu pengalaman berharga.. hahahha