Pages

Saturday, October 18, 2014

Menyisir Pantai Barat Lombok

31 Maret 2014


Setelah kami puas menikmati suasana Bali di Pulau 1000 Masjid seperti di cerita sebelumnya (di sini), keesokan harinya kami memutuskan untuk melanjutkan petualangan kami untuk menyisir pantai – pantai di bagian Barat Pulau Lombok. Meski badan rasanya seperti remuk redam karena sepertinya sudah cukup lama kami tidak berolahraga sehingga mungkin badan kami kaget ketika diajak berjalan berkilo – kilo (padahal kami ini rimbawan yang konon sering keluar masuk hutan) tidak mengurungkan niat kami untuk menikmati keindahan alam pulau ini di pagi – pagi buta. Akan tetapi sayangnya kami salah strategi. Sebenarnya kami berencana untuk menyusuri pantai – pantai di bagian barat pulau Lombok pada sore hari setelah menonton ogoh – ogoh, tapi apa daya tubuh kami saat itu tidak mau diajak kompromi. Akhirnya kami memutuskan untuk berjalan – jalan keesokan harinya di pagi – pagi buta niatnya supaya tidak terpanggang di bawah terik matahari.

FYI pantai – pantai itu terletak di sebelah Barat pulau Lombok. Kalian tahu kan kalau Matahari itu terbit dari timur dan tenggelam di sebelah barat, jadi kami tidak mendapat pemandangan sunrise yang sempurna pagi itu.
Matahari mulai muncul mengintip dari sela – sela bukit yang tersebar di sepanjang jalan yang kami lalui. Tapi tidak apalah, keindahan pantai – pantai itu masih tetap terlihat jelas bahkan lebih jelas seiring dengan munculnya sang mentari dari balik bukit – bukit.

Pukul 05.00 WITA kami mulai bersiap dan setelah sholat subuh kami langsung menerjunkan diri bersama si karis (motor jati.red) ke jalanan aspal yang akan menghantarkan kami menyusuri pantai di sebelah barat Lombok. Perjalanan di mulai!


Jarak antara kos Jati (daerah dekat bandara Selaparang) ke daerah pantai cukup dekat hanya sekitar 15 menit dengan sepeda motor kecepatan sedang ke arah barat kami sudah mulai mendengar deru ombak dan sepotong pemandangan pantai. Mengapa sepotong? Karena belum seutuhnya kami masuk ke pantainya hanya sebagian pemandangan yang kami temui di jalan. Beberapa menit kemudian kami sampai di destinasi pertama , Senggigi ! Akan tetapi karena kami sudah ke pantai itu, kami memutuskan untuk melihat dari tepi jalan saja untuk menghemat waktu. Dari spot itu pemandangan yang nampak tidak kalah indah dibandingkan dengan kalau kami masuk ke pantainya. Bahkan dari spot tepi jalan itu kami memperoleh pemandangan landscape yang lebih luas dan lebih indah dari biasanya. Dan tempat ini aku rekomendasikan untuk kalian – kalian yang ingin menikmati sunset. Tetapi kalau kalian ingin bermain – main dengan air ya tempat ini tidak cocok karena jauh dari tepi pantai hehehe.


captured by me using my lovely Puphi :3
Berlanjut ke spot berikutnya ±200 m ke depan dan masih di tepi jalan kami dapat melihat pemandangan landscape yang lain di sekitar pantai Senggigi.

Sebenarnya nggak yakin sih ini masuk wilayah Senggigi apa tidak

Matahari mulai meninggi dan kami melanjutkan perjalanan. Belum jauh kami melangkah, kami telah terhenti oleh adanya penampakan dari pulau sebelah berupa sebuah puncak gunung yang ternyata diketahui itu merupakan penampakan dari gunung Agung di pulau Dewata. Serasa jarak pulau Lombok dan Bali cukup dekat. Tentu saja kami tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengambil foto baik foto gunungnya maupun foto kami sendiri tentunya.
Kenampakan gunung Agung dari Lombok 
Gunung Agung dari Lombok (after zoomed by lovely Puphi captured by me)
Setelah puas berfoto kami berlanjut ke spot berikutnya. Salah satu spot berfoto yang paling terkenal di wilayah ini, Bukit Malimbu. Jangan dibayangkan tempat ini merupakan sebuah bukit dimana dapat kita daki dan kita dapat berfoto di atasnya. Tempat ini terletak di tepi jalan di sebuah tikungan yang di situ terdapat tempat parkir yang cukup luas sehingga dapat digunakan sebagai tempat singgah untuk sekedar melepas lelah maupun berfoto. Kami tidak mendapat banyak foto di tempat itu. Aku berupaya untuk mendapat foto dengan mode landscape tetapi gagal semua. Dari tempat itu kami dapat melihat beberapa kenampakan dari gili – gili yang berada di sekitar lokasi itu yang mana aku sendiri tidak begitu tahu nama dari gili – gili tersebut.

Laut Lombok dari bukit Malimbu
Kenampakan gili - gili sekitar pantai barat Lombok dari bukit Malimbu
Kami pun melanjutkan langkah ke tempat selanjutnya yang diketahui namanya pantai Nipah. Di tempat ini kami tidak hanya melihat dari tepi jalan tetapi masuk ke dalam menuju ke tepi pantai. Pagi itu tidak nampak adanya banyak aktivitas di tepi pantai hanya beberapa kapal yang masih melaut, nelayan yang merapihkan jalanya setelah melaut, dan seorang anak perempuan yang menyapu halaman (entah) rumah/warung makan miliknya. Di tempat ini terkenal dengan warung ikan bakarnya yang mantap walau aku sendiri belum pernah mencicipi sendiri. Karena masih terlalu pagi belum ada warung ikan bakar yang buka. Biasanya tempat ini ramai pada sore dan malam hari. Akhirnya kami beristirahat sejenak di tepi pantai sambil menikmati suara deburan ombak dan angin pantai yang berhembus sepoi – sepoi. Setelah puas kami kembali melanjutkan perjalanan.

Gunung Agung masih nampak dari sini
Aktivitas pagi hari di pantai Nipah
Di perjalanan selanjutnya aku tidak begitu tahu nama – nama pantai yang kami lewati. Hanya saja kami melewati salah satu spot tempat penyebrangan menuju ke gili (tetapi bukan pelabuhan bangsal). Karena matahari sudah mulai meninggi kami tidak banyak berhenti untuk mengambil foto atau menikmati pantainya. Kami hanya menikmati pemandangan dari atas sepeda motor sambil terus melaju perlahan agar lebih banyak tempat yang dapat kami singgahi selanjutnya.

Nipah dari kejauhan 
Kenampakan gili dari sisi yang lain

Kapal yang siap mengangkut penumpang ke Gili
Setelah menyisir sebagian wilayah pantai di Lombok bagian barat ini kami terus mengikuti jalan aspal yang nanti sampai akhirnya akan mengantar kami kembali ke kota Mataram dengan selamat tetapi melalui jalur yang berbeda yang lebih menantang. Jalan yang kami lalui setelah pemandangan pantai terakhir yang terlihat semakin seru. Jalan aspal tetapi menanjak, cukup sempit, berkelok – kelok dan terdapat jurang di sebelah kanan kami. Kami memasuki wilayah hutan pusuk yang di daerah itu terdapat banyak monyet yang berkeliaran di tepian jalan. Karena jalan tersebut dibangun di melintasi dalam wilayah hutan lindung sehingga wajar jika banyak satwa seperti monyet yang berkeliaran. Kami terus memacu sepeda motor dengan santai tidak terlalu pelan dan tidak terlalu kencang dan akhirnya kami sampai kembali ke kota Mataram dengan selamat.


Hutan Pusuk
Gerbang Menuju Lombok Barat
Rasa lapar perlahan muncul. Kami pun singgah ke warung makan padang untuk mengisi perut yang kosong dan baru selanjutnya kembali ke kos Jati. Setelah itu aku harus segera berkemas untuk kembali ke peradaban di Selong city karena hari berikutnya sudah kembali bekerja seperti biasanya.


Masbagik 18102014 
11.17 WITA
*posting sebelum pulang kantor*


1 comment: