gambar pinjeman | http://oliphoph.files.wordpress.com/2011/09/skripsi2.jpg?w=269 |
Bloggers! emang yang namanya hidup itu nggak pernah flat. Kalo
diibaratkan jalan itu ada naik turun belok nikung ke kanan ke kiri kadang muter
– muter belum lagi ada persimpangan. Sekalipun kita udah berusaha milih jalan
yang lurus pasti nanti ada dinamika di dalamnya. Begitu pula aku dan hidupku. Akhir
– akhir ini entah ada gerangan apa otakku tiba – tiba penuh sama awan gelap
seolah – olah siap untuk menurunkan hujan deras yang tak lupa dikawal oleh
badai serta petir.*nggak usah dibayangin guys* Tiap hari bawaannya galau melulu.
Dan setelah aku telusuri penyebab otakku jadi begitu ialah kebanyakan mikir
yang kita sebut dengan skripsweet skripsi.
*opo sih skripsi kui? *apa sih skripsi itu? *what is
skripsi? (yang jelas itu bukan nama makanan dan bukan juga nama sejenis mahluk
luar angkasa)
Skripsi itu semacam karya ilmiah yang harus | wajib | kudu mahasiswa buat sebagai syarat untuk lulus dan menyandang gelar sarjana. Kalo aku sebagai mahasiswa fakultas kehutanan kelak akan menyandang gelar S.Hut. (amin) Nah bagi sebagian besar mahasiswa *termasuk aku* skripsi itusedikit serem dan
bikin grogi. Gimana enggak? untuk bikin benda satu itu kita harus buat semacam
penelitian yang nantinya akan kita tulis hasilnya dalam bentuk semacam laporan
ilmiah (sebagai skripsi) dan kita bakalan diuji oleh dosen penguji yang
notabene expert dibidangnya untuk mempertanggungjawabkan hasil penelitian itu. Nggak
cuma itu, sebelum kita mulai skripsi kita harus bikin judul dulu terus bikin
proposal penelitian yang kita presentasikan dulu di depan komisi skripsi dan
setelah disetujui baru kita melakukan penelitian. Tak lupa juga untuk melakukan
bimbingan skripsi dengan dosen pembimbing. Bayangin aja betapa repotnya itu. Belum
lagi ngurus ini itu (birokrasi.red) dan lain – lain. Kalo berdasarkan
pengalaman yang sudah berpengalaman ngerjain skripsi itu membutuhkan effort
yang tinggi dari si pelaku. Karena kalo enggak bisa – bisa malah bikin stress
gara – gara prosesnya yang nggak gampang dan konon katanya ngerjain skripsi itu
bisa menguras tenaga, pikiran, hati, jiwa, raga, bahkan sampai menguras air
mata. Haha lebai . Entahlah itu bener atau enggak soalnya aku juga belum
mencapai tahap itu. Anggaplah aku masih newbie dan baru memulai langkah menuju
si skripsi (aku lebih suka manggil skripsweet).
Skripsi itu semacam karya ilmiah yang harus | wajib | kudu mahasiswa buat sebagai syarat untuk lulus dan menyandang gelar sarjana. Kalo aku sebagai mahasiswa fakultas kehutanan kelak akan menyandang gelar S.Hut. (amin) Nah bagi sebagian besar mahasiswa *termasuk aku* skripsi itu
Dan seseorang pernah berkomentar “Apa? Skripsweet? Yang
bener? Mungkin sekarang masih skripsweet tapi besok – besok bisa berubah jadi skripsh*t
hahaha. Ati – ati loh.” (ada yang tau apa maksudnya?)
***
Pada awalnya setelah aku selesai KKN memang aku berencana
untuk fokus ngerjain skripsweet. Tapi entah kenapa rasanya keinginan untuk itu
malah timbul tenggelam nggak jelas gitu. Akhirnya kuputuskan untuk berpikir dan
menenangkan diri beberapa hari di rumah. Eh bukannya dapat pencerahan malah
semakin galau. Apalagi orang tua sudah menyarankan untuk segera mengerjakan
skripsweet. Dari yang awalnya cuma bingung untuk memulai malah berubah menjadi
galau segalau galaunya dan parahnya aku nggak tau faktor apa yang bikin aku
galau! Yah daripada galau nggak jelas di rumah aku pun kembali ke jogja dengan berbagai
macam planning yang aku susun mulai dari A – Z. Sesampainya di Jogja tiba –
tiba rasa malas mulai muncul dan mengacaukan planning A – Z yang sudah susah –
susah aku susun di tengah kegalauan yang melanda. *FYI aku emang rada
bermasalah sama rasa malas yang sering menguasai jiwa dan raga hahaha #abaikan*
Gara – gara rasa malas itu aku berasa jadi seorang
pengangguran di Jogja. Bahkan 2 hari itu aku nggak keluar kos sama sekali hanya
berdiam di kamar melakukan aktivitas yang sangat tidak produktif (nonton film,
main games, de el el). Untungnya setelah itu aku diselamatkan oleh kedatangan
salah seorang konco kenthel (teman
dekat.red) dari Ambarawa yang berkunjung ke Jogja. Gara – gara dia datang ke
Jogja aku jadi ada aktivitas salah satunya menemaninya pergi ke pantai. Lumayan untuk refreshing setelah galau berhari
– hari. Bagiku dia itu teman yang kisah hidupnya menginspirasi. Setelah
mengobrol ngalor ngidul sampailah
kita pada obrolan wajib mahasiswa tingkat akhir, skripsweet. Yang tadinya aku
nyaris lupa dengan mahluk satu itu aku jadi teringat lagi. Dia bercerita kalo
selepas dia pulang dari Jogja dia akan fokus untuk penelitian skripsweet dan
kesibukan lainnya. Thanks to her, aku jadi terinspirasi untuk berniat memulai
langkah menuju skripsweet.
Selepas kepulangannya ke kampung halaman Ambarawa tercinta
aku kembali dirundung kegalauan. Lucunya kegalauan ini dibuat oleh otakku
sendiri. Otakku dipenuhi pikiran –
pikiran negatif tentang skripsweet. Entah kesambet apa aku juga nggak tau
pokoknya hari itu tiba – tiba galau itu muncul lagi. Akhirnya aku sms beberapa
teman meminta saran untuk menghilangkan kegalauanku dan saran mereka cuma 1 “DO
IT!. Mau nggak mau kalau mau rasa galau, ragu, bingung, bimbang
itu hilang kita harus tau penyebabnya dan kita harus membasmi penyebab utamanya
dulu. Untuk kasus sepertiku gejala – gejala tersebut muncul karena aku hanya
memikirkan hal – hal yang nggak penting dan tidak melakukan tindakan apapun. So,
untuk mengatasinya aku harus “DO SOMETHING” melakukan sesuatu salah satunya ya
memulai langkah awal untuk skripsweet – NIAT. Terus atas saran dari berbagai
macam teman aku pun memberanikan diri untuk janjian bertemu dengan dosen
keesokan harinya. Dan Alhamdulillah dosen tersebut memberikan tanggapan yang
positif. *1 langkah terlewati*
Keesokan harinya aku bersiap untuk menghadapi langkah
pertamaku menuju skripsweet. Setelah sholat subuh (yang biasanya tidur lagi)
kali ini aku menyiapkan hal apa saja yang harus aku konsultasikan dengan dosen
tersebut. Setelah selesai mengelist aku menyiapkan pakaian yang rapi lalu
membuat sarapan pagi. Selepas menyiapkan sarapan aku pun mengambil handuk lalu
mandi dan kemudian aku sarapan lalu bersiap menuju kampus. Karena si Honsu
kelaparan dan butuh asupan gizi yang baik aku berangkat ke kampus lebih awal
dari jam yang seharusnya untuk membeli bensin terlebih dahulu. Untungnya antrian
di pom bensin tidak begitu ramai sehingga aku tidak terlalu membuang banyak
waktu untuk itu. Setelah semua siap dan oke aku pun mulai bergerak menuju
kampus tercinta. Ternyata sesampainya di kampus aku menemukan hal baru yakni
ada tulisan besar warna hijau “Fakultas Kehutanan” di dekat gerbang yang
dulunya tidak ada tulisan tersebut. Aku cuma nyengir sambil berlalu menuju
tempat parkir. Then setelah parkir tanpa ba bi bu lagi aku langsung menuju
lantai 3 gedung A tepatnya menuju laboratorium perlindungan dan kesehatan hutan
di mana di dalamnya terdapat ruang dosen tersebut. Oh iya FYI aku memutuskan
untuk mengambil tema kesehatan tanaman untuk proyek skripsweet ini. Sesampainya
di lab aku langsung menuju ruang dosen dan ternyata dosen tersebut sudah berada
di TKP. La la la ~
“Assalamualaikum.”, aku menyapa.
“Waalaikumsalam. Hei Uma kamu udah selesai KKNnya? Kapan pulang?”,
kata dosen tersebut.
Hahaha hatiku plong. Ternyata apa yang aku pikirkan selama ini
sampai galau berhari – hari itu cuma imajinasiku semata. Tau nggak aku mikir
apa? *rahasia* :p Kami mengobrol ringan sebelum masuk ke tema utama (baca :
skripsweet). Waktu terus berjalan dan pembicaraan mulai mengalir menyentuh
bibir utama topik pembicaraan hingga sampai ke inti. Intinya aku bisa memulai
skripsweet. Penelitian yang selama ini sudah dilakukan bisa dilanjutkan untuk
diolah lebih dalam sebagai skripsweet. Aku manggut – manggut mengerti dan
bertekad untuk melakukan hal tersebut ASAP (as soon as possible .red) Setelah
itu kami menentukan deadline dan timeline untuk keberlangsungan proses
skripsweet tersebut. Beliau menuturkan kalau memang serius untuk fokus ke
skripsweet aku harus benar – benar komitmen. Dalam hati aku berteriak kencang “InsyaAllah
SIAP!!” *2 langkah terlewati*
After that she gave me some homework as a warming up before
I wrote my thesis. She said that I need some warming up after I took my holiday
from school when I did my KKN. Okelah! She told me to find some bibliography about
my thesis themes. Yeah aku pun on fire. Dan akhirnya seharian aku mencari –
cari beberapa bahan terkait dengan tema skripsweetku di lab bersama beberapa
kawan seperjuangan. *3 langkah terlewati*
Dan kini aku pun menulis …
So, dari pengalaman ini kudapat pelajaran hidup no 1 “Langkah
paling awal yang harus kita lakukan sebelum melakukan sesuatu ialah NIAT”. Salah
satu kunci dari keberhasilan ialah NIAT. Dimana kalau kita sudah berniat dengan
sungguh – sungguh maka upaya yang kita lakukan akan sungguh – sungguh juga dan
menghasilkan sesuatu yang pastinya sungguh – sungguh pula. Kalau kata orang
bijak sih ya niat itu pondasi dasar suatu tindakan dan kesuksesan seseorang. Jadi
ibarat mau bikin rumah kalo pondasinya belum kokoh ya rumahnya mudah tumbang
tapi kalo pondasinya oke bikin bagian rumah yang lain juga bakalan oke. Begitu juga
dengan kita kalo niat kita masih belum kuat pasti suatu saat tekad kita akan mudah
terhenti meski itu cuma gara – gara kesandung kerikil tapi kalo niat kita udah
oke mau ada hujan badai angin puting beliung sampe tsunami pun tekad kita akan
terus berjalan. Hahaha.
nicely,
マシュミウマ
with pevi in my beloved room
kelaperan tengah malam
with pevi in my beloved room
kelaperan tengah malam
00.16 WIB time to sleep
konbanwa ~
konbanwa ~
oyasuminasai minna san ~
seeeph, aku tau kamu mikirin apa, uhm ...mungkin tepatnya kamu mikirin siapa!! hahaha...yak itu pelajaran hidup nomor 1 yang termotivasi oleh akuuuh!!!:p
ReplyDeleteyak, sama aku juga sedang dalam taham episode 1. mau berapa episode ini??? hahahaha
seph, cemunguth! bismillah!
siapa emang?
ReplyDeletetill death sep .. don't know how many episode :p